Jumat, 12 Oktober 2012

Berbicara Sesuai Konteks


BERBICARA SESUAI KONTEKS

Berbicara sesuai konteks merupakan salah satu aturan dalam berkomunikasi antara 2 orang atau lebih. Konteks yang dimaksud di sini adalah berbicara sesuai dengan aturan yang telah ada. Missal seperti EYD (Ejaan Yang Disempurnakan), penggunaan jeda dan juga tanda baca. aturan tersebut dibuat untuk memudah kita dalam berkomunikasi. Tujuan dari kita berbicara adalah menyampaikan aspirasi kita kepada orang lain yang mendengarkan.

Selain aturan-aturan di atas tadi ada satu hal lagi yang penting yaitu penggunaan kata-kata yang sesuai pada tempatnya. Misalnya kita sedang berbicara dengan anak-anak kita harus memperhatikan kata-kata yang akan kita gunakan. misalnya menggunakan “bahasa tingkat tinggi” maka kemungkinan besar mereka tidak akan mengerti apa yang kita bicarakan. Mereka cenderung hanya mendengarkan saja malah bias saja mereka tidak memperhatikan kita.

Jadi berbicara sesaui konteks merupakan salah satu syarat terwujudnya komunikasi yang baik dengan lawan bicara kita. Tinggal kita belajar berbicara sesuai dengan konteks yang telah ada. Kita juga harus memahami dengan “apa dan siapa” kita berbicara. Dengan semua itu maka tujuan dari kita berkomunikasi akan terwujud.

Rabu, 10 Oktober 2012

menengok bahasa alay

MENENGOK BAHASA ALAY



Berbicara tentang Bahasa Alay yang saat ini sedang menjadi populer di kalangan para remaja khususnya di Indonesia. Alay itu sendiri adalah sebuah istilah yang merujuk pada sebuah fenomena perilaku remaja. "Alay" merupakan singkatan dari "anak layangan"atau "anak lebay". Istilah Alay merupakan penggambaran gaya hidup yang norak atau kampungan. 
Dalam penggunaannya, Bahasa Alay memakai gaya yang berlebihan. Gaya berlebihan tersebut ditunjukan dari gaya bahasa dan perilaku. Dalam gaya bahasa, terutama cara penulisannya, alay menggunakan penggabungan huruf besar dan kecil dalam satu kata,bahakan disisipka huruf di dalamnya. jadi cenderung untuk susah dimengerti. misalnya "k4m03 1m03t Bu4nGetzzzz d3ch"yang artinya hanya "kamu imut banget deh". Dalam gaya bicara mereka menggunakan intonasi yang berlebihan sehinngga aneh didengar untuk orang yang tidak terbiasa.
Alay merupakan sekumpulan kelompok minoritas yang bisa dikatakan unik, hal itu terlihat dari cara mereka berpenampilan dan berbicara yang berlebihan. biasanya hal-hal yang tak lazim bagi mayoritas kelompok umum lainnya menjadi trend di kelompok alay. jadi tidak sulit untuk membedakan kelompok alay dengan kelompok umum lainnya,

Jumat, 05 Oktober 2012

prinsip usability

Prinsip Usability

Prinsip Usability
Prinsip Usability adalah prinsip penggunaan dari sebuah sistem oleh sistem lain yang lebih kompleks
Apa hubungannya prinsip usability ini dengan Interaksi Manusia & Komputer ? Saya akan coba sedikit membahas tentang hal itu.
Prinsip Usability terbagi atas :
  1. Human Abilities
  2. Human Capabilities
  3. Memory
  4. Process
  5. Observations
  6. Problem Solving
1. HUMAN ABILITIES
  • BAIK
- Kapasitas Long Term Memory (LTM) tidak terbatas
- Durasi LTM tidak terbatas dan komplex
- Kemampuan memahami tinggi
- Mekanisme konsentrasi powerful
- Pengenalan pola pikir powerful
  • BURUK
- Kapasitas Short Term Memory (STM) terbatas
- Durasi STM terbatas
- Akses yang tidak dapat diandalkan pada STM
- Proses yang cenderung salah
- Proses yang lambat
2. HUMAN CAPABILITIES
Faktor manusia ini harus diperhatikan, karena dari sinilah desain yang lebih baik didapatkan.
User perlu mengetahui hal-hal berikut dalam merancang :
  1. i.            Penginderaan / Panca indra (Mata, Telinga, Peraba)
  2. ii.            Proses informasi
  3. iii.            Sistem Motor
i.a. PENGLIHATAN / INDRA MATA (VISION)
Konsep penglihatan terdiri dari dua tahap :
  • Penerimaan stimulus dari luar secara fisik
  • Pemrosesan serta interpretasi dari stimulus tersebut
a. Kemampuan Penglihatan
  • Sensivitas
Luminance : jumlah cahaya yang dipantulkan oleh permukaan objek, dengan ukuran
10-6 – 107 mL
  • Ketajaman
- Visual acuity : kemampuan manusia melihat objek secara detail
- Sudut pandang (visual angle) : besarnya ruang pandang yang digunakan objek →
derajat (degree) / minutes of arc → 1 derajat = 60 minutes of arc
  • Pergerakan
- Pola visual dari kata direkam → di-dekoding menurut representasi bahasa →
pemrosesan bahasa meliputi analisis sintaks dan semantik terhadap frase dan kalimat
- Mata bergerak terhadap teks → regression
  • Kemampuan membaca akan berkurang atau menurun karena usia.
b. Warna
  • Warna dikaitkan dengan hue, intensitas, dan saturation
  • Hue → panjang gelombang spektrum cahaya
  • Intensitas brightness dari warna
  • Saturation → jumlah / kadar putih (whiteness) dalam warna
  • Masalah persepsi warna pada cones (sel pada selaput retina yang sensitif terhadap warna) dan ganglion (simpul syaraf)
  • 380 (blue) ~ 770nm (red)
  • Radiasi dalam spektrum (panjang gelombang cahaya) adalah 400 – 700 nm
i.b. PENDENGARAN (HEARING)
  • Sistem auditory memiliki kapasitas sangat besar untuk mengumpulkan informasi lingkungan sekitar.
  • Dapat mendengar objek apa saja yang ada di sekitar dan memperkirakan kemana objek tersebut akan berpindah
    • Pemrosesan suara
    • Suara memiliki beberapa karakteristik, yaitu :
- Pitch : frekuensi suara (20 – 20.000 HZ)
- Loudness : amplitudo suara (30 – 100dB)
- Timbre : tipe atau jenis suara
  • Sistem auditory melakukan filtering suara → kita mengabaikan
  • suara background dan berkonsentrasi pada informasi yang penting
i.c. PERABA (TOUCH)
  • Manusia menerima stimuli melalui kulit. Kulit memiliki tiga jenis sensor penerima (sensory receptor), yaitu :
ü  Thermoceptor → merespon panas / dingin
ü  Nociceptor → merespon pada tekanan yang intens, rasa sakit
ü  Mechanoceptor → merespon pada tekanan IMK
  • Keyboard bisa dikaitkan dengan posisi-posisi bentuk tombol, juga pengoperasian yang memerlukan penekanan, ada yang berat atau malah terlalu ringan.
ii. PROSES INFORMASI
Proses informasi pada manusia terdiri dari 3 sistem utama :
1. Perseptual
- Menangani sensor dari luar
- Sebagai buffer untuk menampung masukkan yang diterima dari indera manusia
- Diproses (diterima) untuk diteruskan ke otak (memori)
2. Kognitif : memproses hubungan keduanya
3. Sistem Motor : mengontrol aksi / respon (pergerakan, kecepatan, kekuatan)
3. MEMORI
  • Memori menyimpan pengetahuan faktual dan pengetahuan prosedural.
  • Terdapat 4 tipe memori :
1. Perceptual Buffer (Memori Sensor)
- Terbatas kapasitasnya.
- Informasi yang masuk melalui indera tidak semua dapat diproses.
2. Short Term Memory (STM)
- Memori kerja menyimpan informasi yang dibutuhkan dalam waktu yang singkat / sementara
pada saat kita sedang melakukan pekerjaan.
- Dapat diakses dengan cepat, namun berkurang secara cepat pula
- Metode digunakan untuk mengukur kapasitas, yaitu berdasarkan :
a. Panjang suatu deret (sequence) yang dapat diingat secara terurut.
b. Kemampuan mengingat kembali item-item secara acak.
Untuk mengukur berdasarkan metode yang pertama :
0          7          1          6          7          6          9          1          5          3
  • G.A. Miller : 7 +/- 2 ( dari 5 hingga 9) digit
0 7 1 – 6 7 6 – 9 1 5 3 telepon
(area)   (distrik)   (nomor)
  • Kelompok-kelompok digit = Chunk
HEC ATR ANU PTH ETR EET – sekumpulan chunk
Informasinya : dengan memindah karakter akhir ke posisi awal, urutan tersebut akan
mudah direcall.
  • THE CAT RAN UPT HET REE THE CAT RAN UP THE TREE
    • Bentuk yang sukses dari chunk dikenal dengan CLOSURE. Proses ini digeneralisasi ke penyelesaian tugas yang ada di STM. Jika subjek gagal untuk melakukan atau ada interferensi maka subjek akan kehilangan jejak dari apa yang telah dikerjakannya dan terjadi kesalahan.
Untuk mengukur kemampuan untuk mengingat item secara acak → lebih mudah mengingat item yang baru ( recency effect)
3. Intermediate
Menyimpan untuk ke LTM
4. Long Term Memory (LTM)
- Penyimpanan utama untuk informasi faktual, pengetahuan berdasarkan eksperimen / pengalaman, aturan-aturan prosedur, tingkah laku, dsb.
-   Kapasitasnya lebih besar, waktu akses yang lebih lambat, serta proses hilangnya informasi lebih lambat.
Terdapat dua jenis LTM :
a. Memori Episodik : menyimpan “data” kejadian atau pengalaman dalam bentuk serial
menurut waktu.
b. Memori Semantik : menyimpan record-record fakta, konsep, keahliaan (skills) serta
informasi lain yang diperoleh selama hidup dengan terstruktur.
Pemrosesan Memori Jangka Panjang
  • Aktivitas :
- Menyimpan atau mengingat informasi
- Menghilangkan atau melupakan informasi
- Memanggil kembali informasi
  • Tersimpan karena pengulangan (rehearsal)
  • Ebbinghaus → jumlah yang dipelajari berbanding lurus dengan waktu mempelajarinya = total time hypothesis
  • Proses melupakan informasi : decay → karena sudah lama berada di LTM sehingga lambat laun akan terlupakan + interference → karena adanya informasi baru yang lama terlupakan.
  • Proses memanggil kembali informasi : recall → memanggil kembali secara langsung informasi + recognition → presentasi sejumlah pengetahuan (knowledge) yang terkait sebagai petunjuk.
4. OBSERVASI
  • Orang lebih fokus untuk menyelesaikan masalah, tidak untuk belajar menggunakan suatu sistem secara efektif.
  • Orang menggunakan perbandingan jika tidak ada penyelesaian.
  • Orang lebih kepada heuristic daripada algorithmic
    • Lebih mencoba coba-coba daripada pemikiran matang
    • Orang lebih memilih sub-strategi untuk masalah yang tidak terlalu penting.
    • Orang belajar strategi lebih baik dengan latihan
5. PENYELESAIAN MASALAH
  • Setelah penyimpanan di LTM, kemudian diaplikasikan
  • Penalaran (Reasoning) : proses pengambilan kesimpulan mengenai sesuatu atau hal baru dengan pengetahuan yang dimiliki oleh manusia.
Reasoning terdiri dari :
  • Deduktif
- Menarik kesimpulan secara logika dari premis yang diberikan
- Jika A, maka B
- Sangat buruk untuk mengkonfirmasikan validitas dan kebenaran
Contoh :
If it is Friday then she will go to work
It if Fridy
Therefore she will go to work
If it raining then the ground is dry
It is raining
Therefore the ground is dry
  • Induktif
- Men-generalisasi dari kasus sebelumnya untuk belajar tentang hal baru
- Meskipun induksi mungkin tidak dapat diandalkan namun merupakan proses
yang berguna
- Induksi mengakibatkan manusia senantiasa belajar mengenai lingkungan
  • Abduktif
- Penalaran dari sebuah fakta ke aksi atau kondisi yang mengakibatkan fakta
tersebut terjadi
- Metode ini digunakan untuk menjelaskan event yang kita amati
- Mungkin tidak dapat diandalkan, namun manusia seringkali menerangkan
sesuatu hal dengan cara seperti ini, dan mempertahankan hingga ada bukti lain
yang mendukung penjelasan atau teori alternatif

Senin, 01 Oktober 2012

WEDANG UWUH


wedang adalah kata dalam bahasa Jawa yang berarti minuman, sedangkan uwuh berarti sampah. Minuman ini dinamakan demikian karena bahan-bahan yang berupa dedaunan mirip dengan sampah. Wedang uwuh disajikan panas atau hangat memiliki rasa manis dan pedas dengan warna merah cerah dan aroma harum. Minuman ini banyak dijual di kawasan makam raja atau lebih di knl dengan pemakaman imogiri. Rasa pedas karena bahan jahe, sedangkan warna merah karena adanya secang.

Wedang uwuh memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan karena kandungan bahan-bahannya. Semua bahan-baan dalam wedang uwuh biasa digunakan dalam pengobatan herbal.jahe dipercaya dapat menurunkan kolesterol, serta memperlancar aliran darah. kayu manis mengandung banyak anti oksidan. Serutan kayu manis dan cengkih, adalah herba yang bersifat hangat, juga bisa memberikan aroma sekaligus sensasi rasa yang unik.

Daun pala yang mengandung saponin, polifenol, dan flavonoid bermanfaat untuk menghilangkan nyeri, meredakan perut mulas karena masuk angin, melancarkan sirkulasi darah, dan mengatasi gangguan pada lambung. Komponen penting lain dalam wedang uwuh adalah secang. Herba yang biasa disebut kayu secang (Caesalpinia sappan) ini telah lama dikenal sebagai bahan ramuan untuk mengobati berbagai penyakit, seperti sifilis, batuk darah, dan radang. Jadi minuman ini bisa dikatakan minuman kesehatan selain itu terbuat dari bahan-bahan alami.

Sikap generasi muda dalam melestarikan Bahasa Indonesia


BAGAIMANA SIKAP GENERASI MUDA SAAT INI DALAM MELESTARIKAN BAHASA INDONESIA


Bicara tentang geneasi muda saat ini tentang cara menggunakan bahasa,jarang yang menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari. Mereka,khususnya kaum muda hanya menggunakan bahasa Indonesia dalam momen penting atau formal saja. Dalam keseharian mereka menggunakan bahasa ‘gaul’ ataupun bahasa daerah.

Saya juga jarang menemukan kaum muda menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi sehari-hari kecuali berbicara kepada yang lebih tua, itupun mereka yang mengerti etika. Sementara kaum muda yang berada di daerah pedesaan mereka jarang sekali menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi, lebih sering menggunakan bahasa daerahnya masing-masing. Memeng diliat dari sisi kebudayaan itu bagus tapi bahasa Indonesia juga merupkan budaya bangsa Indonesia yang menjadi salah satu ciri Negara Indonesia.

Jadi tidak ada salahnya jika para generasi muda menggunakan Bahasa Indonesia untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Akan lebih bagus lagi jika diimbangi dengan menggunkan bahasa daerahnya masing-masing untuk melestarikannya. Tentunya dengan konteks yang baik dan benar.

Kamis, 05 April 2012




C.   KESEIMBANGAN  PASAR


Pada suatu macam barang dikatakan berada dalam keseimbangan (equilibrium) apabila jumlah barang yang diminta di pasar tersebut sama dengan jumlah barang yang ditawarkan. Secara matematik dan grafik hal ini ditunjukkan oleh kesamaan Qd = Qs, yakni pada perpotongan kurva permintaan dengan kurva penawaran.

Qs
Qd
Q
Qe
0
E
Pe
P
 













Gambar 2.4. Keseimbangan Pasar


Pada posisi keseimbangan pasar ini tercipta harga keseimbangan (equilibrium price) dan jumlah keseimbangan (equilibrium quantity).
Keseimbangan pasar
Qd = Qs

Keterangan:
Qd  : jumlah permintaan
Qs  : jumlah penawaran
E   : titik keseimbangan
Pe  : Harga keseimbangan
Qe  : jumlah keseimbangan




Analisis Keseimbangan Pasar

Persamaan penawaran:
Qsx = 10.000 + 250 Px
Persamaan permintaan:
QDx = 200.000 – 750 Px